Jumat, 22 April 2011
SEJARAH KEYBOARD
Sejak kapan keyboard ada dan digunakan orang? Bagaimana asal mulanya? Kalau dilihat dari susunannya keyboard ini mengikuti logika dari kiri nada-nada rendah ke kanan nada-nada tinggi. Susunan kiri kanan untuk bass ke treble ini berlaku untuk segala jenis keyboard yang umumnya adalah piano, organ, harpsiscord dan para pemusik sendiri lebih suka untuk mengelompokkan nya dalam caranya menghasilkan suara.
Ada chordophone di mana dawai-dawai diketuk hingga bergetar dan menimbulkan suara. Ini masuk dalam kelompok piano. Kemudian aerophone di mana tabung-tabung dilewati udara yang getarannya menghasilkan suara. Di dalamnya adalah kelompok organ. Terakhir adalah electrophone di mana gelombang listrik digetarkan untuk menghasilkan suara. Instrumen piano elektrik, organ elektrik merupakan contoh. Kelompok terakhir ini berkembang sangat pesat. Instrumen electrophone ini sekarang bisa menghasilkan semua kualitas suara saudara tuanya. Mulai dari piano hingga organ bisa dihasilkan oleh keyboard elektronik disebut synthesizer. Instrumen ini sudah ada sejak jaman kuno.
Di dalam tangga nada Barat yang disebut diatonis, tonal terbagi dalam 12 penuh dan ada nada semi-tone. Kedua kelompok nada ini biasa dibedakan dengan kunci berwarna terang dan untuk semi-tone.
Susunan deret kunci yang chromatic. Pada awal kemunculannya bilah-bilah masih dalam ukuran sangat lebar. Satu bilah bisa beberapa sentimeter lebarnya hingga tidak banyak nada harmoni bisa dihasilkan. Baru pada abad ke-16 lamanya, muncul pembakuan lebar bilah. Satu oktaf bilah dibuat totalnya selebar 16 sentimeter. Ini artinya nada diatonik bisa dicakup dalam lebar satu tangan hingga musik harmonik bisa dihasilkan.
Pada perkembangannya inovasi kunci putih dan hitam diciptakan. Diciptakan juga instrumen musik berdawai dengan dibunyikan melalui petikan, munculah harpsichord. Harpsichord ini terus berkembang pada Suatu teknik membunyikan dawai kembali dikembangkan dengan alat pukul kecil yang bekerja. Akibatnya pukulan pada bilah kunci bisa dilakukan pelan dan keras. Pelan dalam bahasa Italia adalah piano dan keras adalah forte. Instrumen inovasi baru itu sangat populer karena volume nada bisa diatur dengan keras lemahnya
memanipulasi papan kunci. Nama alat itu pun menjadi pianoforte. Lama kelamaan diringkas menjadi piano. Instrumen keyboard ini yang memungkinkan berkembangnya musik barat dengan spektrum harmoni yang bisa dikatakan tidak tertandingi oleh aliran musik lain di bumi ini. Komposisi orkes simponi berasal dari kemampuan piano menghasilkan nada-nada harmonik.
Keyboard elektronik baru muncul pada abad ke-20. Dipasarkan pertama kali oleh Laurens Hammond. Instrumen yang sekarang ini menjadi rajanya alat musik.
Suara orkes simponi pun dengan puluhan instrumen bisa dihasilkan oleh satu keyboard saja.
Munculnya transistor silikon dengan harga yang murah dan kualitas atas memudahkan upaya para insinyur untuk mengembangkan instrumen musik penghasil suara. Alat yang ringkas dan dapat menghasilkan suara konvensional seperti suara akustik sebagaimana yang dihasilkan dawai, gendang, atau alat tiup, maupun suara yang tidak lazim seperti suara atonal semacam derit antar logam.
Pada tahun 1962 Paolo Ketoff mengeluarkan instrumen yang disebut Synket.
Alat ini menghasilkan musik eksperimental yang bagi pendengar awam tidak musikal.
Dua tahun kemudian di Amerika muncul alat musik yang diciptakan Donald Buchla dan satunya oleh Robert
Moog. Alat Donald Buchla tidak menggunakan keyboard sebagai perangkat memainkannya melainkan dengan permukaan yang sensitif terhadap sentuhan. Robert Moog membuat alat yang menggunakan keyboard sebagai perangkat pengolahnya. Di sisinya pun dipasang alat pengontrol yang konvensional seperti tombol putar untuk mengeraskan dan memelainkan suara, maupun untuk mengatur tinggi rendahnya nada yang dihasilkan. Ciptaan Robert Moog ini lebih memudahkan penggunaannya untuk mengalunkan musik tradisional dalam tatanan suara baru. Karya-karya Johan Sebastian Bach bisa dimainkan dengan Mini Moog, begitu alatnya Ketika itu alat ini belum bisa memainkan nada harmonik. Hanya satu-satu nada bisa dimainkan,
hingga instrumen ini populer sebagai pembawa melodi pada musik pop.
Musik rock termasuk yang pertama mengadopsi alat ini dalam genre progresive rock pada band seperti Yes, Genesis, Emerson Lake and Palmer.
Synthesizer dapat mengeluarkan suara harmonik. Peralatan pertama yang terkenal adalah yang keluar 1983.
menggunakan pengembangan synthesizer dari zaman Robert Moog dengan Frequenty Modulation Synthesis yang dirancang oleh John Chowning dari Stanford University di Palo Alto, California. FM menghasilkan variasi timbre dengan cara mengubah frekuensi suatu gelombang dengan amplitudo gelombang lain yang proposional. Yamaha DX-7, perangkat ini dijual Yamaha. Kemudian pada tahun berikutnya Casio mengeluarkan yang menggunakan baterai untuk tenaganya. Memiliki empat suara dan mengikuti kemampuan synthesizer analog. Harga jual CZ-101 seperempat dari harga Yamaha DX-7 keyboard elektronik menjadi sangat meningkat. Suara-suara bisa direkam. Hasil rekaman ini berupa gelombang nada yang diterjemahkan sebagai data digital. Data digital ini bisa diolah dan dibunyikan ulang dengan kontrol musikal. Ini yang disebut sampling instrument. Sampling ini telah menjadi bagian yang umum dalam instrumen keyboard elektronik.
Sampling pertama dikeluarkan pada tahun 1970 Fairlight Computer Musical Instrumen (CMI) di Sydney, Australia. Fairlight CMI adalah perangkat komputer umum dengan tambahan perangkat yang dapat merekam dan mengubahnya jadi data digital (digitize), kemudian menyimpan dan memainkan ulang pada Kemampuan simpan dan memainkan ulang ini dikembangkan oleh Raymond Kurzweil pada tahun 1984 melalui perangkat yang disebut Kurzweil 250. Pada keyboardnya itu terdapat kode-kode digital dari suara grand piano, alat
musik gesek (string), dan banyak lagi timbre alat musik orkestra. Alat ini selain ditujukan untuk penggunaan pertunjukan juga ditujukan untuk membuat komposisi.
Keyboard yang berkembang dengan kemampuan synthesizer polifoni dan sampling disebut beberapa manufaktur instrumen musik bersepakat untuk tata cara menggabungkan berbagai peralatan musik agar bisa bekerja dalam suatu perangkat Hasilnya adalah Musical Instrument Digital Interface atau MIDI.
MIDI menjadi cara untuk memerintahkan nada apa yang dimainkan dalam timbre apa, nuansa apa, dan seterusnya.
Dengan perangkat komputer dan program yang sesuai maka dapat dilakukan seperti apa yang bisa dikerjakan pada workstation musikal yang canggih. Sekarang ini dunia pertunjukan musik selalu menyertakan instrumen simple 'Keyboard'.
Instrumen Keyboard sudah ada sejak zaman kuno. Tidak jelas awalnya yang tepat. Dalam tangga nada barat disebut diatonis, dan terbagi dalam 12 nada. Ada nada penuh dan ada nada semi-tone. Pada instrumen Keyboard, kedua kelompok nada ini biasa dibedakan dengan kunci berwarna terang dan gelap.
Susunan deret kunci yang kromatik (mencakup 12 nada) muncul di Eropa pada abad ke-14. Pada awal kemunculannya, bilah-bilah (tutsnya) masih dalam ukuran sangat lebar. Satu bilah bisa beberapa sentimeter lebarnya, hingga tidak banyak nada harmoni yang bisa dihasilkan. Baru pada abad ke-16, muncul pembakuan tuts. Ini berarti nada diatonik bisa dicakup dalam lebar satu tangan, hingga musik harmonik pun bisa dihasilkan. Pada perkembangan baru ini, kunci putih dan hitam juga sudah diciptakan.
Keyboard elektronik baru muncul pada abad ke-20. Pertama kali dipasarkan oleh Laurens Hammond di Amerika Serikat pada tahun 1935. Sejak saat itu mulai berkembang instrumen yang sekarang ini menjadi rajanya alat musik. Suara orkes simponi pun dengan puluhan instrumen bisa dihasilkan oleh satu buah Keyboard saja.
Era Synthesizer
Munculnya transistor silikon dengan harga yang murah dan kualitas atas memudahkan upaya para insinyur untuk mengembangkan instrumen musik penghasil suara. Alat yang ringkas dan dapat menghasilkan suara konvensional seperti suara akustik sebagaimana yang dihasilkan dawai, gendang, atau alat tiup, maupun suara yang tidak lazim seperti suara atonal semacam derit antar logam.
Pada tahun 1962 seorang insinyur Italia Paolo Ketoff mengeluarkan instrumen yang disebut Synket. Alat ini menghasilkan musik eksperimental yang bagi pendengar awam tidak musikal. Dua tahun kemudian di Amerika muncul alat musik yang diciptakan Donald Buchla dan satunya oleh Robert Moog. Alat Donald Buchla tidak menggunakan kibor sebagai perangkat memainkannya melainkan dengan permukaan yang sensitif terhadap sentuhan. Robert Moog membuat alat yang menggunakan kibor sebagai perangkat pengolahnya. Di sisinya pun dipasang alat pengontrol yang konvensional seperti tombol putar untuk mengeraskan dan memelainkan suara, maupun untuk mengatur tinggi rendahnya nada yang dihasilkan.
Ciptaan Robert Moog ini lebih memudahkan penggunaannya untuk mengalunkan musik tradisional dalam tatanan suara baru. Karya-karya Johan Sebastian Bach bisa dimainkan dengan Mini Moog, begitu alatnya disebut. Ketika itu alat ini belum bisa memainkan nada harmonik. Hanya satu-satu nada bisa dimainkan, hingga instrumen ini populer sebagai pembawa melodi pada musik pop. Musik rock termasuk yang pertama mengadopsi alat ini dalam genre progresive rock pada band seperti Yes, Genesis, Emerson Lake and Palmer.
Era Digital
Baru pada tahun 1980 synthesizer dapat mengeluarkan suara harmonik. Peralatan pertama yang terkenal adalah Yamaha DX-7 yang keluar 1983. Peralatan ini menggunakan pengembangan synthesizer dari zaman Robert Moog dengan Frequenty Modulation Synthesis yang dirancang oleh John Chowning dari Stanford University di Palo Alto, California. FM menghasilkan variasi timbre dengan cara mengubah frekuensi suatu gelombang dengan amplitudo gelombang lain yang proposional. Yamaha DX-7 memiliki kibor lima oktaf. Lebih dari 100.000 perangkat ini dijual Yamaha.
Kemudian pada tahun berikutnya Casio mengeluarkan CZ-101 yang menggunakan baterai untuk tenaganya. Memiliki empat suara dan mengikuti kemampuan synthesizer analog. Harga jual CZ-101 ini hanya seperempat dari harga Yamaha DX-7 hingga popularitas kibor elektronik menjadi sangat meningkat.
Suara-suara bisa direkam. Hasil rekaman ini berupa gelombang nada yang diterjemahkan sebagai data digital. Data digital ini bisa diolah dan dibunyikan ulang dengan kontrol musikal. Ini yang disebut sampling instrument. Sampling ini telah menjadi bagian yang umum dalam instrumen kibor elektronik.
Sampling pertama dikeluarkan pada tahun 1970 oleh Fairlight Computer Musical Instrumen (CMI) di Sydney, Australia. Fairlight CMI adalah perangkat komputer umum dengan tambahan perangkat yang dapat merekam dan mengubahnya jadi data digital (digitize), kemudian menyimpan dan memainkan ulang pada instrumen kibor.
Kemampuan simpan dan memainkan ulang ini dikembangkan oleh Raymond Kurzweil pada tahun 1984 melalui perangkat yang disebut Kurzweil 250. Pada kibornya itu terdapat kode-kode digital dari suara grand piano, alat musik gesek (string), dan banyak lagi timbre alat musik orkestra. Alat ini selain ditujukan untuk penggunaan pertunjukan juga ditujukan untuk membuat komposisi. Kibor yang berkembang dengan kemampuan synthesizer polifoni dan sampling disebut workstation musikal.
Pada tahun 1983 beberapa manufaktur instrumen musik bersepakat untuk tata cara menggabungkan berbagai peralatan musik agar bisa bekerja dalam suatu perangkat komputer. Hasilnya adalah Musical Instrument Digital Interface atau MIDI.
MIDI menjadi cara untuk memerintahkan nada apa yang dimainkan dalam timbre apa, nuansa apa, dan seterusnya. Dengan perangkat komputer dan program yang sesuai maka dapat dilakukan seperti apa yang bisa dikerjakan pada workstation musikal yang canggih. Sekarang ini dunia pertunjukan musik selalu menyertakan instrumen ringkas kibor elektronik seperti ini.
Dan di Era Digital ini, dibanyak tempat pertunjukan sekarang ini, sangat tidak aneh melihat seorang pemain Keyboard solo yang memainkan musik lengkap seperti sebuah band sedang bermain. Ada suara melodi gitar, pengiring piano, suara gitar bas dan derap drum. Inilah Keyboard yang dinamakan multifungsi.
Alat musik Keyboard yang didukung kelengkapan teknologi suara digital memang semakin dicari orang. Apalagi, instrumen dengan sederetan tuts itu kini bisa ditugaskan berlipat ganda. Keyboard dapat mewakili berbagai suara alat musik yang lain. Bakat bermusik bisa lebih ditunjang oleh perangkat yang multifungsi, yakni keyboard. Maka jangan heran bila yang berbelanja instrumen musik serbaguna tidak hanya dilakukan oleh para pekerja musik. Ini dikarenakan hampir setiap orang ingin menghasilkan musik yang indah atau enak didengar. [berbagai sumber]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar